Yth:
…
terima kasih, engkau telah menyempatkan berkunjung ke ruang
batinku. Sesaat sebelum berangkat[1]. Istirahatlah di dalam, di luar
peradaban hanya akan merebut seluruh jiwa dan ragamu, membuatmu
lelah menempuhnya. di cakrawala seorang rembulan pun tampak
sudah sangat tua, letih menampung malam seorang dirimu sudah sejak
hari yang pertama. apaapa yang tertera di langit dan apaapa yang
terjadi di bumi akan kugubah menjadi sajak cinta. semoga berkenan
membacanya.
sebab engkau menjadi tamuku yang terakhir, siapapun engkau. izinkan
aku mengajak dan memilihmu sebagai sahabat sejalan. negeri impian
dan cita-citaku teramat jauh. kakiku tak akan sanggup merengkuhnya
aku butuh teman yang sanggup membebaskan diriku dari rasa asing
sepi, letih dan seterusnya. apakah engkau tidak pernah tahu bahwa rasa
sepi itu sangat jahat
tapi sepi memang abadi tamu manusia yang tak pernah diundang
sekali lagi, terima kasih, siapapun engkau, aku cinta padamu.
[1] Dikutip dari judul sajak Sapardi Djoko Damono
catatan: Judul asli puisi ini adalah 8 November 1998 karya Marhalim Zaini. Dia mengijinkan siapapun untuk mengubah judulnya asalkan namanya dicantumkan. Kami bertemu di sebuah pertemuan mahasiswa Fakultas Sastra se Indonesia pada tahun 2000 dan ia memberikan puisi ini.
Marhalim Zaini. Lahir di Teluk Pambang Bengkalis Riau, 15 Januari 1976. Alumnus Jurusan Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta .
Jika Berkenan Silakan Komentar di Sini