FilmGaya Hidup

Rekomendasi Film India Pilihan Yang Harus Kamu Tonton.

Andhadhun 2018 film India

Bollywood adalah salah satu produsen film India yang sangat produktif. Dalam satu tahun Bollywood bisa merilis ratusan film.

Bagi pecinta film India, Kuch-Kuch Hota Hai hanyalah salah satu film yang menarik perhatian mereka. Ada sangat banyak film dari negeri Inspektur Vijay itu yang bisa kita sebutkan jika berbicara tentang film. Sebut saja misalnya Dilwale Dulhania Le Jayenge, Mohabbatein, Kabhi Khushi Kabhie Gham, Koi Mil Gaya dan masih banyak lagi hingga era PK dan 3 Idiots.

Nama-nama seperti Amithabh Bachan, Mithun Chakraborty, Anil Kapoor hingga Salman Khan tentu bukanlah nama asing bagi penggemar film India. Begitu pun jika kita menyebut nama Sri Devi, Karina Kapoor, Rani Mukerji hingga Katrina Kaif. Mereka adalah deretan aktor dan aktris India legendaris yang pernah menghiasi layar kaca generasi orang tua kita. Beberapa di antaranya bahkan masih bermain film hingga sekarang.

Dari sekian ratus film yang diproduksi oleh sineas India ada banyak yang layak jadi film India pilihan untuk kamu tonton. Beberapa di antaranya meraih penghargaan bergengsi, baik di India mau pun di dunia internasional.

Ulasan film India pilihan yang saya rekomendasikan untuk ditonton:

Andhadhun (2018)

Andhadhun adalah sebuah film yang bercerita tentang seorang pianis buta, Aakash (Aayushmann Khurrana) yang mengetahui rahasia sebuah pembunuhan. Akash adalah seorang pianis ‘tunanetra’ yang sedang mencari inspirasi. Ia menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan karya musik yang mana ia harapkan menjadi karya terbaiknya.

Satu hari, Akash terjatuh saat melintasi jalan karena seorang perempuan bernama Sofie. Kejadian ini memberi kesempatan pada Akash untuk memainkan piano di restoran milik ayah Sofie. Bermain di restoran itu juga memberi kesempatan pada Akash untuk bermain di rumah aktor senior bernama Pramod Sinha.

Untuk memperingati pernikahannya, Pramod mengundang Akash ke apartemennya melakukan private show untuk dirinya dan Simi, sang istri. Lalu terjadilah pembunuhan. Akash menyadari pembunuhan itu tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Tapi, hati nuraninya mendesaknya untuk melaporkan kejahatan yang secara teknis tidak dia ‘saksikan’.

Bagaimana nasib Akash selanjutnya? Silakan tonton sendiri.

Film Andhadhun merupakan film dengan genre dark comedy, misteri dan thriller dengan rating tinggi yaitu sebesar 9.1 versi imdb. Film yang dirilis 5 Oktober 2018 ini dibintangi oleh Ayushmann Khurrana (Akash), Tabu (Simi), Radhika Apte (Sofie), Anil Dhawan (Pramod Sinha) dan Manav Vij (Inspector Mahendra).

Merku Thodarchi Malai

Merku Thodarchi Malai atau dalam Bahasa Inggris berjudul West Ghats adalah film drama bahasa Tamil India tahun 2018. Film ini berkisah tentang kehidupan sekelompok pekerja yang memiliki lahan atau tanah yang tinggal di kaki bukit Ghats Barat di India.

Di desa atas bukit itu ada banyak karakter yang penuh warna, seperti Chako (Abu Valayangulam), aktivis buruh di tempat itu, Kangaani (Anthony Vaathiyaar), pengawas, Ravi (Aarubala), pemilik perkebunan yang rakus, dan Bakkiyam (Sornam) pemilik toko teh. Ada juga orang tua yang masih lebih suka menggunakan keledai untuk membawa beban, ia selalu membanggakan tentang kecakapan mendaki bukit di masa mudanya dan bersikeras untuk membawa berat sendiri sampai kematiannya.

Kehidupan mereka masih sangat komunal dan mengandalkan sistem barter. Uang seolah taka da artinya dalam desa ini. Mereka saling berbagi cerita di waktu minum teh mereka. Beratnya kehidupan hanya menjadi bahan candaan dan olok-olok di antara mereka. Membuat penonton akan tertawa pada awalnya tapi kemudian merasa ada yang sesak di dada. Jleb!

Konflik bermula ketika Kangaani, seorang pekerja upah harian, yang mencari nafkah dengan membawa karung kapulaga dari gunung ke kaki Ghats Barat berniat membeli tanah. Juga bentrokan yang sering terjadi antara serikat pekerja yang dikoordinr oleh Chako dengan pemilik perkebunan. Film ini menggambarkan bagaimana komersialisasi dan kapitalisasi menciptakan konflik dalam kehidupan sederhana penduduk desa.

Merku Thodarchi Malai karya Lenin Bharathi ini adalah salah satu film India terbaik dalam kurun waktu terakhir. Telah diputar di beberapa acara penghargaan film internasional dan memenangkan banyak penghargaan dan nominasi di Festival Film Nasional dan Internasional sejauh ini.

Di situs review film Imdb, film ini mendapat poin 9.1.

Pariyem Perumal

Pariyerum Perumal bercerita tentang Pariyan (Kathir), pemuda berasal dari desa Puliyanjulam dari kasta terendah. Film ini diawali dengan pembunuhan yang brutal atas Karuppi, anjing kesayangan Pariyan.  Pembunuhan anjing adalah gambaran hegemoni dan diskriminasi kasta yang dialami oleh Pariyan.

Pariyan kemudian pindah dan kuliah pada jurusan hukum, dimana Pariyan ingin menjadi seorang pengacara seperti B.R. Ambedkar, yang menginisiasi Dalit Buddhist movement, sebuah gerakan sosial politik membela hak kaum Dalit, kasta terendah di India.

Pariyan bertemu dengan Jothi Mahalakshimi  (Anandhi) yang merupakan seorang gadis lugu yang berasal dari Ambasamudram yang memutuskan untuk mengajar Bahasa Inggris pada Pariyan. Jothi Mahalakshmi pada akhirnya jatuh hati terhadap Pariyan sebab kejujuran Pariyan. Persahabatan yang terjalin antara Pariyan dan  Jothi membuat Sankaralingam (Lingesh) jengkel.

Sankaralingam adalah seorang mahasiswa hukum dan sepupu dari Jothi Mahalakshmi. Ia selalu menunggu kesempatan untuk ‘memberi pelajaran’ pada Pariyan untuk mempertegas perbedaan kasta di antara mereka. Suatu hari Sankaralingam dan teman-temannya mengeroyok Pariyan hingga nyaris mati. Juga, Pariyan mendapat peringatan dari ayah Jothi (G. Marimuthu) yang meminta Pariyan menjauh dari Jothi.

Film berdurasi 154 menit ini adalah salah satu film terbaik dalam penggambaran bagaimana perbedaan dan diskriminasi kasta terjadi di India. Pariyem Perumal meraih beberapa award dalam ajang penghargaan film di India. Di imdb, Pariyem Perumal mendapat skor 9.1.

Ratsasan (2018)

Ratsasan (diucapkan “Raatchasan”) adalah film thriller psikologis berbahasa Tamil yang disutradarai oleh Ram Kumar. Film ini menampilkan Wisnu Vishal dan Amala Paul sebagai pemeran tokoh utama. Film ini dibuka dengan ditemukannya mayat seorang gadis remaja sekolah bernama Samyuktha, seorang siswa sekolah berumur 15 tahun ditemukan terbunuh secara brutal dan dibungkus dengan tas Polythene.

Arun Kumar (Wisnu Vishal) adalah seorang pembuat film yang bercita-cita tinggi yang ingin membuat film tentang seorang psikopat. Setelah idenya ditolak berkali-kali dan karena tekanan dari keluarganya, ia memutuskan untuk melepaskan mimpinya.

Arun kemudian menjadi polisi dengan bantuan saudara iparnya Doss (Ramdoss) yang merupakan seorang polisi. Dia pindah ke Chennai untuk tinggal bersama saudara perempuannya, Kokila (Vinodhini Vaidyanathan), Doss, dan putri mereka Ammu (Abhirami).  

Seorang gadis sekolah remaja bernama Amudha diculik dalam perjalanan pulang. Orangtuanya menemukan kepala boneka yang dimutilasi dalam kotak hadiah yang melekat pada kerah anjing mereka. Arun menemukan kesamaan antara Samyukta yang dibunuh beberapa hari yang lalu dan Amudha, keduanya adalah siswa sekolah 15 tahun dan diculik ketika mereka pulang dari sekolah.

Arun menemukan beberapa kesamaan khususnya tanda pisau di dahi, telinga, dan hidung Samyukta. Tanda yang sama ditemukan di wajah boneka itu. Dia mencoba meyakinkan perwira atasannya Lakshmi (Suzane George) bahwa ini adalah perbuatan seorang psikopat, tetapi teorinya diabaikan sebagai cerita palsu. Kemudian, mayat Amudha ditemukan.

Tak lama setelah itu, seorang gadis lain bernama Meera (Priya) diculik, tetapi kali ini dari sekolah Ammu. Pencarian mengarah ke seorang guru di sekolah yang dicurigai sebagai pedofil.  Arun memergokinya mencoba untuk menganiaya Ammu. Dia mengaku sebagai predator seksual tetapi membantah ada hubungannya dengan pembunuhan tersebut. Dalam upaya untuk melarikan diri, dia menyandera Venkat (Kaali Venkat), seorang polisi, di bawah todongan senjata. Arun berhasil menembak guru itu.

Arun diskors usai penembakan guru. Arun kemudian untuk menyelidiki sendiri melalui bantuan beberapa polisi yang berbaik hati padanya. Apakah Arun akan berhasil mengungkap siapa pembunuh berantai itu?

Film Ratsasan (2018) ini memenangkan Ananda Vikatan Cinema Awards 2019 untuk kategori Best Editing dan Best Villain pada Norway Tamil Film Festival Awards dan masuk sebagai nominasi dalam kategori-kategori lainnya.

Untuk skor imdb film ini mendapat 9.0

Vada Chennai (2018)

Film Vada Chennai adalah film India bertema gangster dengan alur plot maju mundur. Vada Chennai yang merupakan garapan sutradara Vetrimaaran dibuka dengan pembunuhan, tetapi sang sutradara tidak menyajikan adegan pembunuhan atau pun korban. Sebagai gantinya, kita hanya melihat sabit bernoda darah dan percakapan antara para pembunuh.

Para pembunuh ini adalah Guna (Samuthirakani), Senthil (Kishore), Velu (Pavan) dan Pazhani (Dheena). Orang yang mereka bunuh adalah seorang gangster yang hebat dan mereka mendiskusikan bagaimana mereka dapat menggantikannya. Adegan ini terjadi pada tahun 1987. Lalu meloncat beberapa tahun kemudian, dan kita melihat bahwa keempat lelaki itu menjadi saingan – Guna dan Velu di satu sisi dan Senthil dan Pazhani di sisi lain.

Adegan film kemudian bergeser ke 2000, ketika penonton diperkenalkan pada Anbu (Dhanush), seorang pemain karambol yang dikirim ke penjara karena perkelahian kecil dengan antek Giva, Siva (Pavel Navageethan). Untuk menyelamatkan dirinya dari geng Guna, yang mengendalikan satu blok penjara, Anbu semakin dekat dengan geng Senthil, dan bahkan mendapatkan kepercayaan dari Senthil.

Sementara itu, narasi terus bergeser beberapa tahun bolak-balik – ke 1991, ketika Anbu bertemu Padma (Aishwarya Rajesh), seorang gadis lokal pemberani, yang ia cintai; hingga 1996, ketika Anbu secara tidak sengaja melakukan pembunuhan yang membuatnya berhutang budi kepada salah satu gangster; hingga 1987, ketika kita mendapatkan kisah Rajan (Ameer), seorang gangster yang berbuat kebaikan untuk orang banyak, dan Chandra (Andrea Jeremiah); dan akhirnya, hingga 2003, ketika Anbu dipaksa untuk membela rakyatnya dan menghadapi Guna dan Senthil.

Vada Chennai merupakan salah satu film gangster India yang dihasilkan oleh Bollywood. Dalam ajang Ananda Vikatan Cinema Awards film ini meraih penghargaan untuk Best Actor (Danush), Best Supporting Actor (Ameer), Best Screenplay (Vetrimaaran), Best Art Direction (Jacki), Best Music Director (Santhos Narayan) dan Best Stunt Director (Dhilip Subbarayan).

Skor Imdb 9.0

Itulah daftar Film India Pilihan yang bisa kamu tonton. Dari sekian banyak film Bollywood yang pernah kamu tonton, ada yang bisa kamu rekomendasikan?

Comments (8)

  1. Jujur saja saya bukan penikmat film India, film india yang pernah saya lihat dan menikmatinya satu2nya hanya film Ra One, yang dimainkan Raul klo tidak salah. Yakan? Haha. tapi kalo dilihat2 dari reviewnya ceritanya lumayan menarik juga ya. Bisa jadi wishlist 2019.

  2. Kalo mengenai filim, saya bukan pecinta filim. kadang saja kalo lagi butuh hiburan. Soal filim India, tidak penikmat juga, tapi beberapa filim India menjadi sesuatu yang menyenangkan ditonton pas ketemu alur ceritanya yang menarik. Kalo soal judul film adalah beberapa yang bisa jadi rekomendasi

  3. Saya bukan penggemar film India. Sukanya nonton film Hollywood dan Indonesia, hehe…

    Btw, kenapa hampir semua film di atas ceritanya tentang pembunuhan?

  4. Kalau dulu film India biasanya bertema cinta atau sejarah, sekarang temanya makin beragam ya? Atau sebetulnya sejak dulu tema2 kriminal atau genre thriller juga sudah ada tapi saya yang ndak tau?

  5. Semua filmnya keren dan patut ditonton. Penasaran dengan cerita pianis dan pembunuhan serta film Ratsasan, menegangkan dan bikin penasaran

  6. Jujur, saya tidak terlalu suka film Bollywood. Malahan sudah lama ini tidak nonton. tapi karena saya suka film genre thrill dan mystery sepertinya ini cocok jadi list 2019. Seru-seru ku liat sinopsisnya uyee!

  7. Sya sudah lama tidak nonton film India..Dlu jie waktu booming2nya film India Lagendaris yang di Bintangin Shahrukan, Salman Khan, dan Khan-khan lainya..dalam film kuch-kuch hot dan yang sama waktu dengannya..

  8. bagiku, kuch kuch hota hai nggak ada matinya, Daeng hahahaha susah move on soalnya
    dan 3 idiot beeeeeuh

Jika Berkenan Silakan Komentar di Sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.