Dinamika KotaKata Kota

Hoya Dan Surga Anak – Anak Makassar Jaman Dulu

Hoya dan surga bagi anak - anak makassar 80 - 90an. (1)

Bagi anak-anak Makassar pada dekade 80an – 90an, surga yang paling membahagiakan adalah ajakan ke Taman Safari, Barata – Akai, Hoya, Jameson,  Taman Hiburan Rakyat dan Kembang Melati. Nama-nama tersebut adalah tempat yang menyediakan aneka permainan bagi anak-anak. Sebuah hiburan tersendiri karena pada masa itu belum ada gawai semacam ponsel. Konsol permainan semacam Sega, Nintendo dan Playstation masih menjadi barang mewah saat itu.

Saat masih kanak-kanak, setiap kali rewel atau menangis, Bapak pasti bilang begini: “sudah mi menangis, nanti kita ke Losari”. Saya berhenti menangis.  Hanya dengan janji akan diajak ke Losari saja, saat itu, sudah cukup untuk membuat saya berhenti menangis. Apa sebab? Tak lain adalah karena adanya Taman Gajah, sarana bermain bagi anak-anak seusia saya saat itu.

Mari mengenang tempat bermain bagi anak-anak Makassar era 80an – 90an di atas

  • Taman Safari atau Taman Gajah

Taman Safari pada dasawarsa 80an – 90an adalah tempat populer bagi warga Makassar. Pada masa itu warga Makassar mengenalnya sebagai Taman Gajah. Namun, isinya bukan hanya patung gajah tapi ada pula beberapa patung satwa seperti buaya, anoa, macan dan lain-lain, ditambah sejumlah permainan kanak-kanak macam perosotan, ayunan hingga jungkat-jungkit.

Tak hanya menyediakan sarana bermain bagi anak-anak Makassar, Taman Safari Makassar juga adalah tempat berlibur bagi warga Makassar. Di taman itu juga tersedia restoran bagi pengunjung yang ingin melewatkan waktu bersama keluarga atau teman-teman. Taman ini juga menjadi pilihan warga Makassar untuk menyaksikan matahari terbenam.

Masa kejayaan tempat rekreasi favorit warga Makassar ini akhirnya berakhir ketika memasuki era 2000an di mana pada saat itu pemerintah kota Makassar melakukan revitalisasi Pantai Losari dan mengubah fungsi taman ini. Selengkapnya bisa dibaca di Hikayat Pantai Losari.

Pada tahun 2019, Plt Walikota Makassar Iqbal Suhaeb, memoles kembali Taman Safari dan mengembalikan fungsinya menjadi ruang terbuka publik. “Satu hal yang sangat positif selain penataan juga menyiapkan tempat yang bisa multifungsi. Bisa buat parkir, senam bisa buat kegiatan apa saja. Ini menjadi ruang terbuka yang siapa saja bisa menggunakannya,” kata Iqbal saat meresmikannya pada Oktober 2019. Di taman itu juga dibangun Pos Satpol PP yang masih ada, menemani Patung Gajah yang berdiri sendirian.

  • Akai – Barata

Akai Departement Store adalah pusat perbelanjaan yang dibangun pada tahun 1970an dan menjadi tempat bagi warga Makassar dalam memenuhi kebutuhan terutama pakaian. Akai biasanya ramai pada bulan Ramadhan menjelang perayaan Idul Fitri. Barata adalah bagian dari Akai Department Store yang menjadi toko pakaian populer pada era itu di Makassar. Nah, di bagian depan Barata ini terdapat odong-odong koin beraneka bentuk, seperti mobil, motor, kuda dan lain-lain, yang bergoyang ke kiri ke kanan, naik – turun atau maju – mundur jika dimasukkan koin.

Akai Dept Store ini bertahan hingga awal 2000an kemudian ditutup dan gedungnya menjadi bagian dari Makassar Golden Hotel. Pemilik Akai dan hotel ini adalah orang yang sama, Tony Gozal.

  • Hoya

Ada pula Hoya, dulu terletak di Jl. Riburane, sekarang gedungnya menjadi showroom Toyota, lokasinya tak jauh dari penjual nasi kuning Riburane, yang merupakan toko mainan paling lengkap pada jamannya. Hoya sendiri adalah singkatan dari Honoris Jaya, mengambil nama dari Otje Honoris atau Ho Tjek pengusaha asal Makassar pemilik Modern Group yang menaungi Hoya.

Modern Group ini adalah pemilik  izin untuk menjadi distributor tunggal produk-produk Fuji Photo Film Co., Jepang dengan merek Fuji di Indonesia. Modern Photo Film memegang lisensi untuk menjual pemrosesan film, kamera, dan produk-produk fotografi Fuji lainnya. Selain Hoya, Modern Group juga memiliki toko dan studio Modern Photo di Jl. Mesjid Raya.

Tak hanya di Makassar, Hoya ini tersebar di berbagai kota besar di Indonesia yaitu di Jakarta, Bogor, Bandung dan Surabaya. Toko mainan Hoya menyediakan berbagai mainan berupa action figure dari kartun dan animasi yang populer pada decade 80an – 90an seperti He-Man dari serial Masters of The Universe, Silver Hawks, M.A.S.K, Voltus V, Godsigma hingga Google V. Toko mainan HOYA juga menyediakan aneka ragam boneka untuk anak perempuan seperti Barbie dan koleksi Sanrio seperti kertas surat, pensil, crayon dan pulpen bergambar Hello Kitty, Little Twin Star dan karakter Sanrio lainnya.

“Dulu saya paling suka Hoya karena banyak jual pernak-pernik Sanrio, kayak Hello Kitty, Merry Melody, Little Twin Stars. Jadi kalo saya ke sana, selain main, pasti jajan pernak-pernik juga” kenang Eryvia Maronie, bloger Makassar yang tumbuh besar di Makassar.

Singkatnya, HOYA merupakan toko mainan terbesar dan terlengkap yang pernah ada dan disebut sebagai Istana Mainan Internasional. Harga mainan di Hoya ini tergolong mahal dan hanya terjangkau oleh orang – orang kaya pada masa itu. Jadi, jika pada masa kecilmu sempat membeli mainan di Hoya maka beruntunglah kamu.

Salah satu wahana permainan di Hoya Makassar. Pada dekade 80 – 90an, Hoya adalah surga anak-anak Makassar. Foto Eryvia Maronie / Era Waris
  • Jameson’s

Obat peredam tangis anak-anak Makassar lainnya pada jaman dulu adalah Jameson’s. Pasar swalayan tertua di Makassar ini berlokasi di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusudo (dulu Jl. Irian). Tterdiri dari dua lantai. Mainan anak-anak terletak di lantai dua. Beragam sarana bermain anak-anak seperti robot-robotan dan kuda-kudaan yang bisa ditunggangi. Robot – robotan inilah yang menjadi favorit anak – anak Makassar pada masa  80an – 90an.

Daya tarik Jameson’s bagi anak-anak lainnya adalah permainan ding dong, permainan virtual di mana pemain mengontrol game di layar dengan stik yang melekat di mesin ding dong. Jameson juga menyediakan restoran yang menjadi salah satu pilihan untuk makan bersama keluarga. Saat itu menu yang paling banyak disukai pengunjungnya adalah nasi goreng merah.

Pada tahun 2003 Jameson’s terbakar dan setelah itu pemiliknya mengubah supermarket ini menjadi toko hardware, yang menyediakan segala peralatan dan perlengkapan pertukangan dan kebutuhan rumah tangga.

“Kadang kalo dijanji ke Hoya dan Jameson sampe ndak bisa tidur. Pagi-pagi sudah bangun mandi pake baju yang paling bagus. Sampai di sana langsung ke mainan favorit”

Widya syadzwina

Widya Syadzwina adalah eks Media Officer PSM dan  penulis buku sepakbola yang lahir dan besar di Makassar. Salah satu buku karyanya adalah Satu Abad PSM Mengukir Sejarah, buku wajib pecinta Pasukan Ramang.

  • Taman Hiburan Rakyat

Sarana bermain bagi anak-anak di Makassar lainnya pada dekade 80an – 90an adalah Taman Hiburan Rakyat, yang lebih populer dengan singkatannya THR. THR adalah tempat rekreasi dan hiburan, semacam theme park, terbesar di Makassar pada jaman itu. THR yang terletak di Jalan Kerung-Kerung dilengkapi dengan panggung terbuka, taman, gedung kesenian, pertokoan, gedung pameran, dan tempat latihan kesenian.

Permainan yang paling melekat adalah boomboom car atau mobil-mobilan listrik yang bisa dikendarai pengunjung. Pengunjung rela antri demi menaiki boomboom car ini. Biasanya, jika tak mau antri pengunjung akan memilih wahana mobil-mobilan yang lebih kecil. Ada pula perahu putar, semacam komidi putar namun horizontal di atas kolam.

Bagi pengunjung dewasa, tersedia pula layanan menonton film. Tapi pemutaran film itu bukanlah di dalam bioskop seperti saat ini melainkan di tempat terbuka. “Di THR, kita nonton ala layar tancap, duduk di batu kali, yang tersebar di sepanjang taman dengan efek suara dari “toa”, yang kadang timbul tenggelam dan sesekali memekakkan telinga.” Tulis Haidar Majid pada portal Rakyat Sulsel.

Taman Hiburan Rakyat ini pun mengalami nasib sama yaitu mengalami kemunduran memasuki era 2000an. Lokasi taman rekreasi terbesar warga Makassar pada era 80an – 90an ini pernah menjadi tempat penampungan mobil – mobil pengangkut sampah Dinas Kebersihan Kota Makassar.

  • Kembang Melati

Masih ada lagi satu tempat yang menghiasi masa kanak – kanak saya di Makassar yaitu Supermarket Kembang Melati yang terletak di Jl. Rappocini. Saya paling sering menghabiskan waktu di sini saat SD dan SMP karena jaraknya hanya sepelemparan batu dari rumah. Kembang Melati ini hampir sama dengan Jameson’s yaitu supermarket yang menyediakan berbagai permainan anak-anak seperti robot – robot dan kuda – kudaan dan juga permainan ding dong.

Saat ini lokasi Supermarket Kembang Melati menjadi bagian dari Universitas Indonesia Timur. Kembang Melati sendiri adalah sebuah grup usaha yang bermula dari toko bahan bangunan dengan nama UD. Kembang Melati kemudian berkembang dan memiliki anak usaha seperti supermarket, bioskop, kos-kosan, perbankan, pendidikan, rumah sakit dan hotel. Kini, supermarket, kos-kosan dan bioskop Kembang Melati sudah tidak ada lagi.

  • Bang Hasan dan lain-lain.

Sebenarnya masih ada lagi tempat bermain bagi anak-anak Makassar era 80an – 90an selain yang telah saya tuliskan di atas, namun ingatan dan referensi tempat – tempat tersebut tak bisa saya jangkau. Sebut saja misalnya Bang Hasan di Jl. Latimojong, Odede di Jl. HOS Cokroaminoto dan juga Fashion Park di Panakukkang.

Jika kalian punya ingatan akan tempat bermain bagi anak-anak pada masa kecil kalian, silakan berbagi di kolom komentar yah..

Comments (6)

  1. artikel ini membangkitkan kembali kenangan masa kecilku saat orang tuaku masih sering ajak jalan2.. paling ingat kalo makan pisang epe, bakso, atau mie kuah di Losari, ditemani suara desiran dan percikan ombaknya Losari yg asin2 itu..

  2. Terima kasih sudah mengembalikan kenangan masa kecilku bareng sepupu.
    That’s what documentations are for ya, kalo dilihat lagi bisa jadi ingat masa2 itu, hehe…

    • Saat saya masih SMP antara tahun 1976-1980 yang sangat berkesan dalam ingatan adalah bioskop Dewi yang berada di Jalan Bulusaraung.
      Beberapa kali bolos sekolah untuk menonton karena dapat tiket gratis yang dibagikan khusus anak sekolah, hahaha

  3. Sudah lupa tapi ingat kembali berkat postingan ini.

  4. Iskandar assaggaf

    Bakso superna jameson adalah bakso paling enak lombokna

  5. artikel yg bagus.. sy paling ingat dibawa main ke fashion park nonton pertunjukan teater “Tarzan” selain itu berenang di lantai paling atasnya odede dikeliling kebun binatang mini.. good old days

Jika Berkenan Silakan Komentar di Sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.